Asosiasi Sepakbola Eropa, UEFA, dikabarkan baru-baru ini melakukan perubahan terkait kebijakan mereka. Dalam kebijakan baru tersebut, klub yang pernah menang perhelatan Piala FA berpeluang lolos ke Liga Champions. Hal ini bisa terjadi bahkan jika mereka gagal lolos ke 4 peringkat teratas, asalkan berada di peringkat atas UEFA.
Pasang Taruhan Anda di Fun88 Sekarang
Kebijakan Baru terkait Liga Champions
Klub-klub sepakbola yang pernah memenangkan gelar Piala FA bisa dengan mudah lolos ke kancah Liga Champions. Namun, hal ini hanya akan terjadi jika mereka memiliki peringkat atas di pemeringkatan klub-klub Eropa.
Kebijakan baru yang dikeluarkan oleh UEFA tersebut turut menyasar perubahan kompetisi menjadi beranggotakan 36 tim. Sebanyak 2 slot tambahan akan diberikan kepada tim baru pada musim 2024 mendatang. Selain itu, pihak UEFA juga berujar bahwa asosiasi tengah menyusun algoritma baru yang memungkinkan mereka untuk membuat kebijakan baru berdasarkan pengalaman di masa lampau.
Beberapa sumber mengatakan bahwa tambahan 2 slot Liga Champions tersebut akan diberikan kepada 2 klub yang gagal lolos kualifikasi, nampun berahsil mencapai peringkat tertinggi dari daftar peringkat ko-efisien UEFA. Kabarnya, langkah ini dilakukan untuk menjawab kritik beberapa pihak. Kritik yang dimaksud adalah anggapan bahwa beberapa klub yang terlalu sering memenangkan Piala FA, tak lagi bisa berpartisipasi dalam perhelatan liga para juara tersebut. Meski demikian, terlepas dari klaim yang diajukan oleh pihak asosiasi, tak sedikit pihak yang justru melontarkan kritik pedas mereka terkait rencana baru ini.
Dampak Kebijakan Baru Liga Champions
Menurut laporan dari berbagai sumber seperti yang dirangkum di Fun88 link alternatif, kebijakan ini akan melahirkan beberapa dampak. Salah satunya adalah kemungkinan Crystal Palace akan gagal untuk berpartisipasi pada Liga Champions musim mendatang, bahkan jika mereka keluar sebagai pemenang Piala FA di Stadion Wembley. Sayangnya, bahkan jika klub-klub seperti Manchester City, Liverpool, atau Chelsea, gagal mencapai 4 peringkat teratas, mereka tetap bisa berkompetisi dengan leluasa di Liga Champions.
Beberapa sumber mengatakan bahwa besar kemungkinan kebijakan baru tersebut dipersiapkan untuk perhelatan Liga Champions pada tahun 2024 mendatang. Nantinya, kompetisi tersebut akan berubah dari yang awalnya menggunakan sistem 8 grup yang melibatkan 32 tim menjadi kompetisi tunggal beranggotakan 36 tim. Tak hanya itu, rencana ini juga akan meningkatkan jumlah laga menjadi 100 laga per musim.
Taktik UEFA
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mengumumkan kebijakan Liga Champions tersebut ketika beberapa klub papan atas Eropa tengah berupaya mengamankan posisi mereka untuk berpartisipasi di Liga Super. Langkah UEFA ini tak pelak memantik kritik karena dianggap sengaja menghindari kritik pedas yang kemungkinan besar akan dilontarkan klub-klub besar tersebut.
Dalam pernyataannya, sambil mengkritik rencana Liga Super, Ceferin berujar bahwa klub-klub sepakbola akan senantiasa memenuhi kualifikasi dan berkompetisi dalam ajang-ajang mereka berdasarkan performa, bukan toko eksklusif yang dijalankan oleh beberapa pihak. Komentar ini pun tak pelak mendatangkan kritik kepada sang presiden UEFA tersebut.
Pemilik West Ham, Karren Brody, menyuarakan pandangannya terkait rencana tersebut. Ia berujar bahwa rencana tersebut akan sangat memihak para klub-klub besar Eropa dan jelas merupakan upaya untuk menghindari kompetisi yang adil antara semua partisipan.