Gabriel Martinelli Cetak Rekor Arsenal

Pertandingan melawan Athletic Bilbao bukan lagi sekadar sekadar pertandingan bagi penggemar The Gunners. Kemenangan telak berhasil mereka dapatkan dalam pertandingan ini. Dua gol berhasil dicetak. Tidak ada satu balasan dari pihak lawan. Tapi di mata fans, kemenangan ini menjadi semakin bersejarah karena Gabriel Martinelli. Pemain The Gunners ini mendapat sorak sorai pujian dari fans Arsenal yang hadir dalam pertandingan ini setelah dirinya berhasil mencetak rekor klub dalam turnamen prestisius ini.

Rekor Gabriel Martinelli

Pemain gelandang asal Arsenal, Gabriel Martinelli, berhasil menarik perhatian dari publik dan khususnya fans The Gunners. Pujian besar didapatkannya setelah berhasil mencetak rekor bagi tim ini dalam pertandingan melawan Athletic Bilbao. Dalam pertandingan ini, mereka berhasil keluar sebagai pemenang setelah berhasil mencetak 2 gol. Sedangkan dari sisi seberang, sampai wasit membunyikan peluit tanda pertandingan berakhir, tidak ada satu gol pun yang bisa mereka arahkan ke gawang The Gunners.

Tapi jumlah gol saja dalam pertandingan ini tidak cukup untuk menyampaikan kisah seluruhnya tentang skuad Mikel Arteta ini. Meski secara keseluruhan, mereka bermain dengan cukup mengesankan, tapi ada beberapa momen ketika mereka justru sempat terlihat mulai lengah. Beberapa kali pemain dari skuad Ernesto Valverde berhasil melakukan penekanan dan nyaris menembus pos terakhir pertahanan mereka.

Pertahanan Solid Arsenal

Untungnya, semua tekanan tersebut tidak berhasil dikonversi menjadi gol. Pertahanan The Gunners yang cukup kuat terbukti sangat solid untuk menahan diri mereka dari serangan para pemain Athletic Bilbao. Namun tetap ada beberapa catatan yang harus dipertimbangkan dengan serius oleh Mikel Arteta dari pertandingan ini. Beberapa pemain tampak tidak bisa memberikan dampak optimal pada pertandingan ini Bahkan pemain baru emreka, Viktor Gyokeres, yang mereka rebut dari Sporting Lisbon, gagal memberikan kejutan yang diharap-harapkan oleh penggemar.

Kegagalan para pemain baru, temrasuk Eberechi Eze dan Noni Madueke, membuat Mikel Arteta harus beralih ke pemain cadangan Keputusan ini terbukti tepat. Dua pemain yang ditugaskan untuk menggantikan rekan-rekan setimnya justru menjadi kunci di balik kemenangan mereka pada kesempatan ini. Leandro Trossard dan Gabriel Martinelli menjadi 2 pemain kunci dalam momen ini. Masing-masing dari keduanya berhasil mencetak gol dalam pertandingan ini, sebuah keputusan yang akan selalu dikenang sebagai salah satu yang terbaik yang pernah dibuat oleh Mikel Arteta.

Sosok asal Brasil ini menjadi yang pertama yang menikmati hasil dari gaya bermain sosok asal Belgia ini. Ia bergerak mendekati umpan melengkung dari Leandro Trossard menuju bagian belakang pertahanan. Kemudian disana ia berhasil melakukan serangan merendah hingga melewati penjagaan dari Unai Simon.

Rekor Baru dari Gabriel Martinelli untuk Arsenal

Gol dari Gabriel Martinelli kemudian dicetak hanya 36 detik setelah dirinya dipanggil untuk bertugas dari bangku pemain cadangan. Pemain berusia 24 tahun ini berhasil menjadi pusat sorotan atas keberhasilannya ini. Tak hanya sekadar mencetak gol. Tapi gol ini membuatnya sebagai pemain yang paling cepat yang berhasil mencetak gol sejak ditugaskan sebagai pemain pengganti. Waktu kelahiran gol ini merupakan yang tercepat dalam sepanjang sejarah tim ini.

Jika melihat sejarah turnamen ini hanya ada 1 orang pemain dari musim lalu yang bisa mencetak gol di Liga Champions dalma kurun waktu kurang lebih sama setelah dipanggil dari bangku pemain cadangan. Pemain ini adalah Ademola Lookman dari Atalanta BC. Waktu itu, ia berhasil mencetak gol setelah hanya 35 detik setelah pelatih emreka memanggilnya bertugas dari bangku pemain cadangan. Momen emas ini terjadi saat mereka melawan Club Brugge dalam turnamen yang sama.

Gabriel Martinelli kemudian berbalik membayar hutang budinya kepada Trossard dengan hanya 3 menit sebelum waktu normal pertandingan berakhir. Ia melaju dengan cepat melewati rekan-rekan setimnya dan bersiap di sisi lapangan sebelah kiri di kotak penalti. Dari sini ia kemudian memberikan umpan kepada sesama rekan pemain penggantinya ini.

Tapi keberuntungan sedang tidak memihak Trossard di kesempatan pertama. Ia gagal mencetak gol pada kesempatan ini. Tapi pemain berusia 30 tahun ini berhasil menerima umpan dari tendangan pojok berkat pantulan yang menipu. Berkat tipuan ini, ia berhasil mencetak gol kedua dalam pertandingan ini. Skor pun terus bertahan sampai akhir pertandingan.

Gol yang berhasil dicetak oleh Trossard juga meamstikan tempat bagi Arsenal dalam buku sejarah. The Gunners saat ini menjadi tim pertama dalam sejarah Piala Eropa yang pernah mengalahkan tim asal Spanyol dalam 6 pertandingan secara beruntun. Prestasi ini cukup mengesankan karena tim asal Spanyol sering mendapat reputasi sebagai salah satu yang terbaik dalam dunia olahraga sepakbola. Tapi bagi The Gunners, reputasi ini tak menghalangi langkah mereka untuk terus melaju.

Keberhasilan mereka dalam mencetak 2 gol penentu kemenangan Arsenal sudah cukup untuk membuat dua pemain ini mendapatkan tempat di hati penggemar. Tapi belum tentu cukup bagi keduanya untuk bisa mendapatkan kesempatan yang lebih besar. Mereka tentu tidak berharap untuk terus menempati bangku pemain cadangan. Dengan Manchester City sebagai lawan mereka untuk pertandingan berikutnya, dua pemain ini berharap kalau keberhasilan mereka dalam mencetak gol fenomenal ini akan memberikan cukup alasan bagi Mikel Arteta untuk menurunkan keduanya.

Tapi dengan posisi skuad yang mereka miliki sekarang, sebenarnya akan cukup mengejutkan jika Trossard dinaikkan statusnya sebagai pemain skuad utama. Viktor Gyokeres sudah lebih dulu diberikan kepercayaan ini dengan menempati bagian depan. Dengan situasi seperti sekarang, kecuali mantan pemain Sporting Lisbon ini mengalami cedera atau menghadapi situasi tertentu yang membuatnya harus absen untuk waktu yang cukup lama, kemungkinan formasi The Gunnres belum akan berubah secara drastis.

Meski demikian, gaya bermain Gabriel Martinelli yang meledak-ledak dan langsung bisa saja membuatnya mendapatkan keputusan yang berbeda. Gaya semacam ini memang diyakini akan tepat jika dikerahkan untuk melawan tim seperti Manchester City. Dengan kebiasaan Cityzens untuk melakukan serangan dari awal pertandingan, The Gunners butuh pemain yang bisa mengimbangi gaya bermain yang sama, membuat mereka tidak harus terus berfokus pada upaya bertahan.

Daripada harus melepaskan Eberechi Eze, pemain ini bisa saja menggantikannya di titik yang ditempati Martin Odegaard seandainya saja kapten mereka ini masih belum pulih dari cedera bahu yang dialaminya. Seandainya ini terjadi, Mikel Merino mau tidak mau harus menjadi sosok yang dikorbankan.

About fun88team

Seorang pencari informasi kecil di dunia maya, berharap bisa menemukan informasi baru setiap harinya