Manchester City terus berusaha untuk melakukan pembenahan. Banyak usaha sudah dilakukan oleh Pep Guardiola untuk memastikan timnya bisa kembali membangun reputasi mereka sebagai salah satu yang terkuat di Eropa. Tapi sampai sekarang, tak semua usaha yang sudah mereka kerahkan memberikan hasil yang baik. Pertandingan terakhir mereka saat melawan Arsenal menjadi salah satu bukti dari hasil yang kurang optimal ini. Jika sebelum pertandingan mereka diunggulkan untuk bisa menang, tapi Cityzens hanya mampu menahan imbang lawan mereka ini. Hasil ini tidak cukup baik karena di saat bersamaan, Liverpool kembali berhasil menjalani pertandingan mereka, sekaligus mempertahankan dominasinya atas kompeteisi sepakbola Inggris.
Hasil Pertarungan Manchester City
Para penggemar mereka kembali kecewa. Hasil pertandingan terakhir Manchester City saat berhadapan dengan Arsenal menjadi alasannya. Hasil imbang yang mereka dapatkan dari pertandingan ini membuktikan kalau upaya yang dilakukan Pep Guardiola sejauh ini masih belum optimal. Bahkan hasil ini merupakan yang terendah bagi pelatih asal Catalan ini sepanjang dirinya berpartisipasi dalam turnamen papan atas.
Cityzens sebenarnya nyaris berhasil mengamankan tiga poin penuh dair pertandingan ini. Erling Haaland berhasil mencetak gol di babak pertama dan membuat mereka berada dalam posisi unggul. Tapi kemudian Gabriel Martinelli melakukan serangan balik. Strategi handal dari Mikel Arteta berhasil membuat mereka mendapatkan gol penyeimbang dari pemain ini. Gol ini mereka ciptakan di menit ketiga setelah perpanjangan berlaku untuk babak kedua.
Tantangan bagi Manchester City
Manchester City berulang kali haurs bermain dengan mengutamakan posisi bertahan di Emirates. Walau pola bermain seperti ini bisa membantu mereka dalam menahan laju dari lawan-lawannya, tapi penggunaannya yang semakin sering membuat para penggemar mereka mulai bertanya-tanya. Para fans masih belum terbiasa dengan gaya bermain seperti ini. Apalagi jika mengingat Pep Guardiolaf sebelumnya lebih sering menggunakan pola bermain yang menguasai bola. Pola yang satu ini jauh lebih jamak digunakan pelatih asal Catalan ini semenjak dirinya diberikan tugas sebagai peracik strategi bermain mereka di tahun 2016 yang lalu.
Pertandingan terakhir yang mereka jalani melawan Arsenal merupakan pertandingan ke-601 yang dijalani pelatih ini sejak diberikan tanggung jawab dalam mengelola klub ini. Sayangnya, berdasarkan catatan yang kami miliki, Cityzens hanya berhasil mencatatkan penguasaan bola di angka 32.8%, sebuah angka yang cukup rendah. Bahkan jika kami tidak salah, angka ini merupakan tingkat penguasaan bola terendah yang pernah dicapai oleh pelatih ini.
Rata-rata penguasaan bola terendah sebelumnya yang dicatatkan oleh Pep Guardiola terjadi pada bulan Maret 2023 yang lalu. Masih dengan Arsenal sebagai lawan mereka, waktu itu skuad Cityzens hanya berhasil menguasai bola sebanyak 36,5%. Belajar dari penguasaan yang cukup rendah ini, para penggemar berharap Pep Guardiola sadar dan bangkit dengan rencana baru. Banyak fans mereka yang mulai menyuarakan bagi tim kesayangan mereka ini untuk mulai beralih menggunakan pola bermain dengan melakukan serangan balik.
Kemungkinan Menang EPL
Memang ada catatan penting yang perlu diketahui oleh Manchester City. Pep Guardiola lebih sering bermain dengan begitu rentan pada musim ini. Maka fakta kalau emreka mampu mengatasi atau paling tidak membatasi ancaman yang berasal dari sisi Arsenal di baris terdepan setidaknya menurut beberapa orang dapat dipandang sebagai hal yang positif.
Perlu juga diperhatikan kalau saat ini mereka terpaut cukup jauh dari Liverpool. Berbeda dari The Reds yang nyaman berada di puncak klasemen, Manchester City sekarang terpaut 8 poin di belakang mereka setelah menjalani 5 pertandingan di kompetisi papan atas ini. Memang saat ini masih ada cukup banyak pertandingan yang bisa mereka jalani untuk merebut kembali posisi ini. Tapi perubahan drastis semacam ini membutuhkan komitmen yang besar dan konsisten dari Cityzens. Mereka haru menunjukkan pola bermain yang konsisten untuk bisa mengejar ketertinggalan ini.
Sementara bagi Arsenal, tidak perlud iragukan kalau mereka saat ini sedang dikaruniai dengan kemampuan bertahan terbaik yang ada di dunia saat ini. Pertahanan mereka begitu solid sehingga mereka hanya kebobolan gol di 2 ksempatan pada musim ini, dari total 6 pertandingan ayng sudah mereka jalani. Tapi sayangnya, kemampuan menyerang mereka tidak sebaik barisan terakhir. Mereka masih terus berjuang untuk bisa meningkatkan kemampuan mereka secara keseluruhand alam mencetak gol.
Berdasarkan catatan kami, Arsenal hanya bisa mengasilkan gol di angka 0,57 dari pertandingan terbuka saat melawan Manchester City. Mereka juga gagal bermain dengan mengesankan saat bertanding dengan tim-tim lain termasuk Liverpool dan Manchester United pada musim ini.
Perbedaan kemampuan yang cukup jauh membuat banyak orang cukup yakin dengan posisi Liverpool pada musim ini. Statistik yang ada sejauh ini memang menunjukkan masih ada peluang bagi The Reds untuk tetap mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen. Hingga saat ini, mereka masih bermain dengan jauh lebih unggul daripada rival-rival berat mereka. Bahkan banyak pengamat beranggapan kalau The Reds berhasil menetapkan dan mengendalikan ritme pertandingan sejauh ini. Dari 5 pertandingan yang mereka jalani, semua berhasil mereka akhiri dengan kemenangan. Mereka juga menjadi satu-satunya tim sekarang yang berhasil mengumpulkan poin dengan jumlah maksimald ari seluruh poin yang mungkin mereka dapatkan.
Pelatih Liverpool, Arne Slot, hingga sekarang masih belum bisa memberikan jawaban yang memuaskan atas kerapuhan kemampuan bertahan timnya. Memang dari catatan kami, The Reds kebobolan 2 gol saat mereka melawan Bournemouth. Lalu mereka juga kebobolan dalam jumlah yang sama ketika berhadapan dengan Newcastle United serta 1 kali lagi saat berhadapan dengan Everton.
Bagi mereka, angka ini tentu sangat mengkhawatirkan. Kebobolan 5 gol dalam 3 pertandingan merupakan pertanda yang jelas tentang kelemahan mereka di bagian ini. Tapi tim yang berasal dari Merseyside ini juga harufs mendapatkan apresiasi atas keberhasilan mereka menang dalam semua pertandingan ini, meski tidak bisa memberikan hasil yang optimal. Namun dengan tren seperti yang terjadi saat ini, cukup sulit untuk melihat mereka terus melanjutkan tren menang seperti ini tanpa melakukan perubahan yang cukup berarti tepatnya di bagian belakang.
Harapan sebenarnya masih ada. Jika Florian Wirtz dan Alexander Isak berhasil kembali bermain bersama mereka di tim utama, hanya ada beberapa skuad dari ERopa yang akan bisa menghentikan emreka dari menciptakan peluang untuk bermain dan mencetak gol gemilang.